Total Tayangan Halaman

Selasa, 13 Maret 2012

RPP membaca puisi


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                       : SMP Negeri 27 Semarang
Kelas/Semester            : VII/2
Alokasi Waktu            : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
Pelaksanaan                 :

A.    Standar kompetensi :
15. Membaca Sastra
  Memaham wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan buku cerita anak
B. Kompetensi Dasar
15.1 Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik sesuai dengan isi puisi
C. Indikator
1.      Mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibaca (kritis, kreatif, inovatif, kecerdasan)
2.      Mampu membaca indah puisi (kecerdasan, kreatif, inovatif, kritis)
D. Tujuan pembelajaran
1.      Siswa mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibaca (kreatif, kritis,kecerdasan, inovatif)
2.      Siswa  mampu membaca indah puisi (kecerdasan, kritis, kreatif, inovatif)
E. Materi Pembelajaran
1. pembacaan indah teks puisi
F. Metode Pembelajaran
1. ceramah (keingin tahuan)
2. pemodelan (keberanian)
3. diskusi kelompok (demokkrasi)
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
            Pertemuan pertama (2 x 40 menit)
1.      Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a.      Salam pembuka (religius)
b.      Guru mengecek kehadiran siswa (kedisiplinan)
c.       Guru mengaitkan pembelajaran dengan situasinyata (kepedulian)
d.      Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dibahas (keingintahuan)
2.      Kegiatan inti (50 menit)
Eksplorasi
-          Siswa memperhatikan informasi guru tentang materi yang akan disampaikan (keingin tahuan)
Elaborasi
-          Membacakan contoh puisi kepada siswa (keingintahuan)
-          Salah satu siswa membacakan cerpen didepan kelas (keberanian, keingitahua)
-          Mengamati model pembacaan puisi (keingintahuan)
-          Menandai penjedaan pembacaan puisi lain (kreatif,inovatif)
-          Berlatih membaca puisi (kreatif)
-          Membaca indah puisi (kreatif)
Konfirmasi
-          Siswa dan guru memberikan tanggapan terhadap pembacaan puisi (tanggung jawab, percaya diri)
3.      Kegiatan akhir (5menit)
a.      Guru membimbing siswa membuat simpulan dari materi yang sudah dipelajari (berpikir kritis)
b.      Guru dan siswa melakukan refleksi (percaya diri)
c.       Salam penutup (religius)

Pertemuan Kedua
1.      Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a.      Salam pembuka (religius)
b.      Guru mengecek kehadiran siswa (kedisiplinan)
c.       Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya
d.      Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dibahas (keingin tahuan)
2.      Kegiatan inti (50 menit)
Eksplorasi :
-          Masing-masing siswa membawa puisi (tanggung jawab)
Elaborasi :
-          Siswa menandai penjedaanpenbacaan puisi yang telah dibawa (kreatif, inovatif)
-          Siswa  membaca indah puisi di depan kelas (keberanian, menghargai karya dan hasil kerja orang lain)
Konfirmasi :
-          Guru menanggapi pembacaan puisi siswa (menghargai karya dan hasil kerja orang lain)
3.      Kegiatan akhir (5 menit)
a.      Guru membimbing siswa membuat simpulan dari materi (berpikir kritis)
b.      Guru dan siswa melakukan krefleksi (percaya diri)
c.       Guru memberi tugas (tanggung jawab)
d.      Salam penutup (religius)
H. Sumber Belajar
1. Internet
2. BSE kelas VII
3. LKS
I. Penilaian
§  Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrimen
·         Mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibaca
·         Mampu membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik sesuai isi puisi
Tes tulis


Praktek lisan
Lembar kerja


Pembacaan puisi
§  Puisi yang akan dibaca sudah ditandai penjedaannya: ya/tidak
§  Iramam pembacaan: baik/cukup/kurang
§  Volume suara: baik/cukup/kurang
§  ...



No
Aspek Penilaian
Nilai
1.
a.       Mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibaca
b.      Mampu membaca indah puisi menggunakan irama, volume, kinestik sesuai dengan isi puisi
3
7


Keterangan :
            Skor maksimum: 10
                        Nilai akhir = skor maksimum X 10



Mengetahui,                                                                Semarang, 12 Februari 2012
            Guru Pamong,                                                             Mahasiswa Praktikan,


Suparni, S.Pd                                                                        Prihatin Dwi Jayanto
NIP. 197206102007012015                                       NPM. 08410364

RINGKASAN MATERI
Setiap orang pasti pernah membaca. Membaca berita, membaca buku cerita, membaca buku komik, membaca buku pelajaran, atau membaca puisi. Membaca puisi tidak sama dengan membaca tulisan biasa. Ketika membaca puisi, sebaiknya kamu pahami isi puisi dengan baik. Hal tersebut penting agar cara membaca kamu benar. Maksudnya, cara membaca kamu sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penulis puisi . Jika kamu langsung membaca puisi tanpa memahami isinya terlebih dahulu, kamu mungkin bisa salah membacanya. Sebagai contoh, puisi yang bertema kesedihan kamu baca dengan gembira atau puisi tentang kemarahan kamu baca sambil tertawa-tawa. Pasti akan terdengar aneh bukan? Oleh karena itu, memahami puisi sebelum membacanya tidak boleh kamu lupakan.
Keindahan puisi selain terletak pada syair-syairnya juga terletak dari cara membacanya. Puisi dengan kata-kata yang indah tidak akan terlihat indah jika dibaca secara asal. Puisi yang kata-katanya terkesan biasa saja, akan terdengar sangat indah apabila orang yang membaca puisi itu bisa membaca dan mendeklamasikannya. Lalu, bagaimana cara membaca puisi yang baik?
Pada saat memerhatikan temanmu membacakan puisi, perhatikan hal-hal berikut:
1. irama, yaitu tinggi rendah suaranya;
2. volume, yaitu kuat lemah, dan keras lembutnya suara;
3. mimik, yaitu ekspresi wajah; serta
4. kinesik, yaitu gerak tangan atau wajah.
Beberapa hal yang perlu dilakukan ketika kamu membaca puisi, antara lain:
1. pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut,
2. lafalkan tiap kata dengan jelas,
3. berikan penekanan pada kata-kata tertentu (intonasi),
4. apabila membawa naskah atau teks, pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah, usahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat pendengar,
5. jangan terlihat gemetar dan gugup,
6. apabila diperlukan, gunakanlah gaya tetapi jangan berlebihan,
7. jangan tergesa-gesa saat membaca, berikan jeda pada tiap baris,
8. bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa kamu benar-benar
mengalami kisah yang diceritakan puisi tersebut,
9. jangan monoton, maksudnya jangan membacanya dengan suara keras terus, sesekali
bacalah dengan suara lembut.
Pilihlah satu dari puisi-puisi berikut ini dan bacakan dengan indah di depan kelas.
Teratai
Sanusi Pane

Kepada Ki Ajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi lembah indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah, O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak terlihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau pun turut menjaga zaman.

Dari Jassin, Pujangga Baru Prosa dan Puisi

Doa
Kepada Pemeluk Teguh

Tuhanku
Dalam termanggu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya-Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Dipintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

(Deru Campur Debu, 1966)
Karya :Chairil Anwar



Yuma

Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia
Sebagai hidupku
Berikan dia kehidupan-Mu
Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia
Sebagai kekuatanku
Berikan dia kekuatan-Mu
Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia cintaku
Berikan dia kasih sayang-Mu
Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia harapanku
Berikan dia kesetiaan-Mu
Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia penolongku
Berikan dia kekuatan-M
Agar aku damai
Bersama kusuma ayu
Tembang suci bernyanyi
Dalam dekapan-Mu bersama anak-anakku

Karya: M. Rohmadi
(Sumber: Antologi Puisi 21 Penyair Solo, hlm. 68)


Ayah

Kutahu kau teramat penat
Setelah seharian peras keringat
Bau debu jalanan juga asap kendaraan
Menempel di badan lekat-lekat
Ayah...
Pekerjaanmu sungguh mulia
Membersihkan jalan yang kotor
Akibat daun rontok dan sampah
Walaupun upah sering terlambat
Engkau tetap sabar dan tawakal
Ayah
Berkat jasamu ku bisa sekolah
Bagiku Ayah seorang pahlawan
Iringan doaku kepada Tuhan
Semoga Ayah sehat walafiat
Selama hayat dikandung badan

Karya : Adryan Ardan
`                                               (Sumber: Bobo, Tahun XXXV, 9 Agustus 2007, hlm. 17)

BSE smp7bhsind Dewi Indrawati dkk
BSE smp7bhsind Dwi Hariningsih, dkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar