RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Negeri 27 Semarang
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
Pelaksanaan :
A. Standar kompetensi :
15.
Membaca Sastra
Memaham wacana sastra melalui kegiatan
membaca puisi dan buku cerita anak
B. Kompetensi Dasar
15.1
Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik
sesuai dengan isi puisi
C. Indikator
1.
Mampu menandai penjedaan dalam puisi
yang akan dibaca (kritis, kreatif, inovatif, kecerdasan)
2.
Mampu membaca indah puisi (kecerdasan,
kreatif, inovatif, kritis)
D.
Tujuan pembelajaran
1. Siswa
mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibaca (kreatif,
kritis,kecerdasan, inovatif)
2. Siswa
mampu membaca indah puisi (kecerdasan,
kritis, kreatif, inovatif)
E.
Materi Pembelajaran
1.
pembacaan indah teks puisi
F.
Metode Pembelajaran
1. ceramah (keingin tahuan)
2. pemodelan (keberanian)
3. diskusi kelompok (demokkrasi)
G.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama (2 x 40 menit)
1. Kegiatan
pendahuluan (10 menit)
a.
Salam pembuka (religius)
b.
Guru mengecek kehadiran siswa (kedisiplinan)
c.
Guru mengaitkan pembelajaran dengan
situasinyata (kepedulian)
d.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dibahas (keingintahuan)
2. Kegiatan
inti (50 menit)
Eksplorasi
-
Siswa memperhatikan informasi guru
tentang materi yang akan disampaikan (keingin
tahuan)
Elaborasi
-
Membacakan contoh puisi kepada siswa (keingintahuan)
-
Salah satu siswa membacakan cerpen
didepan kelas (keberanian, keingitahua)
-
Mengamati model pembacaan puisi (keingintahuan)
-
Menandai penjedaan pembacaan puisi lain (kreatif,inovatif)
-
Berlatih membaca puisi (kreatif)
-
Membaca indah puisi (kreatif)
Konfirmasi
-
Siswa dan guru memberikan tanggapan
terhadap pembacaan puisi (tanggung jawab,
percaya diri)
3. Kegiatan
akhir (5menit)
a.
Guru membimbing siswa membuat
simpulan dari materi yang sudah dipelajari
(berpikir kritis)
b.
Guru dan siswa melakukan refleksi (percaya diri)
c.
Salam penutup (religius)
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan
pendahuluan (10 menit)
a.
Salam pembuka (religius)
b.
Guru mengecek kehadiran siswa (kedisiplinan)
c. Guru
bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya
d.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dibahas (keingin tahuan)
2. Kegiatan
inti (50 menit)
Eksplorasi :
-
Masing-masing siswa membawa puisi (tanggung jawab)
Elaborasi :
-
Siswa menandai penjedaanpenbacaan puisi
yang telah dibawa (kreatif, inovatif)
-
Siswa membaca indah puisi di depan kelas (keberanian, menghargai karya dan hasil
kerja orang lain)
Konfirmasi :
-
Guru menanggapi pembacaan puisi siswa (menghargai karya dan hasil kerja orang
lain)
3. Kegiatan
akhir (5 menit)
a.
Guru membimbing siswa membuat
simpulan dari materi (berpikir kritis)
b.
Guru dan siswa melakukan krefleksi (percaya diri)
c.
Guru memberi tugas (tanggung jawab)
d. Salam
penutup (religius)
H. Sumber Belajar
1. Internet
2. BSE kelas VII
3. LKS
I. Penilaian
§ Penilaian
dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Penilaian
|
Instrimen
|
|
·
Mampu menandai penjedaan dalam
puisi yang akan dibaca
·
Mampu membaca indah puisi dengan
menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik sesuai isi puisi
|
Tes
tulis
Praktek
lisan
|
Lembar kerja
Pembacaan puisi
|
§ Puisi
yang akan dibaca sudah ditandai penjedaannya: ya/tidak
§ Iramam
pembacaan: baik/cukup/kurang
§ Volume
suara: baik/cukup/kurang
§ ...
|
No
|
Aspek
Penilaian
|
Nilai
|
1.
|
a.
Mampu menandai penjedaan dalam
puisi yang akan dibaca
b.
Mampu membaca indah puisi
menggunakan irama, volume, kinestik sesuai dengan isi puisi
|
3
7
|
Keterangan :
Skor
maksimum: 10
Nilai
akhir = skor maksimum X 10
Mengetahui, Semarang,
12 Februari 2012
Guru
Pamong, Mahasiswa
Praktikan,
Suparni,
S.Pd Prihatin Dwi Jayanto
NIP. 197206102007012015 NPM.
08410364
RINGKASAN MATERI
Setiap orang
pasti pernah membaca. Membaca berita, membaca buku cerita, membaca buku komik,
membaca buku pelajaran, atau membaca puisi. Membaca puisi tidak sama dengan
membaca tulisan biasa. Ketika membaca puisi, sebaiknya kamu pahami isi puisi
dengan baik. Hal tersebut penting agar cara membaca kamu benar. Maksudnya, cara
membaca kamu sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penulis puisi .
Jika kamu langsung membaca puisi tanpa memahami isinya terlebih dahulu, kamu
mungkin bisa salah membacanya. Sebagai contoh, puisi yang bertema kesedihan
kamu baca dengan gembira atau puisi tentang kemarahan kamu baca sambil
tertawa-tawa. Pasti akan terdengar aneh bukan? Oleh karena itu, memahami puisi
sebelum membacanya tidak boleh kamu lupakan.
Keindahan
puisi selain terletak pada syair-syairnya juga terletak dari cara membacanya.
Puisi dengan kata-kata yang indah tidak akan terlihat indah jika dibaca secara
asal. Puisi yang kata-katanya terkesan biasa saja, akan terdengar sangat indah apabila
orang yang membaca puisi itu bisa membaca dan mendeklamasikannya. Lalu, bagaimana
cara membaca puisi yang baik?
Pada saat memerhatikan
temanmu membacakan puisi, perhatikan hal-hal berikut:
1. irama, yaitu tinggi rendah suaranya;
2. volume, yaitu kuat lemah, dan keras lembutnya
suara;
3. mimik, yaitu ekspresi wajah; serta
4. kinesik, yaitu gerak tangan atau wajah.
Beberapa hal
yang perlu dilakukan ketika kamu membaca puisi, antara lain:
1. pahami isinya dan bacakan sesuai tema
puisi tersebut,
2. lafalkan tiap kata dengan jelas,
3. berikan penekanan pada kata-kata
tertentu (intonasi),
4. apabila membawa naskah atau teks,
pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah, usahakan pandangan mata
tertuju ke depan atau melihat pendengar,
5. jangan terlihat gemetar dan gugup,
6. apabila diperlukan, gunakanlah gaya
tetapi jangan berlebihan,
7. jangan tergesa-gesa saat membaca,
berikan jeda pada tiap baris,
8. bacalah puisi tersebut dengan penuh
perasaan, bayangkan bahwa kamu benar-benar
mengalami
kisah yang diceritakan puisi tersebut,
9. jangan monoton, maksudnya jangan
membacanya dengan suara keras terus, sesekali
bacalah dengan
suara lembut.
Pilihlah satu
dari puisi-puisi berikut ini dan bacakan dengan indah di depan kelas.
Teratai
Sanusi Pane
Kepada
Ki Ajar Dewantara
Dalam
kebun di tanah airku
Tumbuh
sekuntum bunga teratai
Tersembunyi
lembah indah permai
Tidak
terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati
dunia
Daun bersemi laksmi
mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang
mulia
Teruslah,
O Teratai Bahagia
Berseri
di kebun Indonesia
Biar
sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak
terlihat
Biarpun engkau tidak
diminat
Engkau pun turut menjaga
zaman.
Dari Jassin, Pujangga Baru Prosa dan Puisi
Doa
Kepada Pemeluk Teguh
Tuhanku
Dalam termanggu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya-Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Dipintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
(Deru Campur Debu, 1966)
Karya :Chairil Anwar
Yuma
Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia
Sebagai hidupku
Berikan dia kehidupan-Mu
Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia
Sebagai kekuatanku
Berikan dia kekuatan-Mu
Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia
cintaku
Berikan dia kasih
sayang-Mu
Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia
harapanku
Berikan dia kesetiaan-Mu
Tuhan...
Kalau Kau jadikan dia
penolongku
Berikan dia kekuatan-M
Agar aku damai
Bersama kusuma ayu
Tembang suci bernyanyi
Dalam dekapan-Mu bersama
anak-anakku
Karya: M. Rohmadi
(Sumber: Antologi Puisi 21 Penyair Solo, hlm. 68)
Ayah
Kutahu kau teramat penat
Setelah seharian peras
keringat
Bau debu jalanan juga asap
kendaraan
Menempel di badan
lekat-lekat
Ayah...
Pekerjaanmu sungguh mulia
Membersihkan jalan yang
kotor
Akibat daun rontok dan
sampah
Walaupun upah sering
terlambat
Engkau tetap sabar dan tawakal
Ayah
Berkat jasamu ku bisa
sekolah
Bagiku Ayah seorang
pahlawan
Iringan doaku kepada Tuhan
Semoga Ayah sehat walafiat
Selama hayat dikandung
badan
Karya :
Adryan Ardan
` (Sumber:
Bobo, Tahun XXXV, 9 Agustus 2007, hlm. 17)
BSE smp7bhsind Dewi Indrawati dkk
BSE smp7bhsind Dwi Hariningsih, dkk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar